KEPEMIMPINAN
DI PUTM
Oleh
Ahmad Syarif
Pada tahun 1968 persyarikatan Muhammadiyah sudah berumur 56 tahun. Para pendiri
persyarikatan sebagian besar sudah wafat, sedangkan kader-kadernya sangat
kurang, karena sebagian besar pemuda Islam lebih berminat belajar di sekolah/perguruan
tinggi umum, padahal persyarikatan Muhammadiayah sangat membutuhkan ulama-ulama
yang handal untuk meneruskan cita-cita persyarikatan.
Pada waktu itulah muncul ide untuk mendirikan Pendidikan Ulama Muhammadiyah
. maka pada tahun 1968 tepatnya pada tanggal 1 juli 1968 didirikanlah PUTM
(Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah).
Ibarat bahtera yang berlayar di lautan ketika hendak menuju pulau yang
menjadi tujuan. Bahtera tersebut membutuhkan seorang nahkoda yang akan
mengemudikan lajunya bahtera. Nahkoda ini menjadi penggerak kapal yang hendak
berlayar untuk menuju sebuah tujuan. Begitu pula PUTM, dalam menjalankan amanah
pimpinan untuk mencapai tujuan diperlukan seorang pemimpin yang menjadi
penggerak dari pada institusi ini. Dalam struktur organisasi PUTM terdiri atas
: 1) Mudir PUTM, 2) Wakil Mudir, 3) Kepala Tata Usaha, 4) Unsur-unsur pelaksana
lapangan, yang meliputi Musyrif, dan dosen.
Dalam kesempatan kali ini penulis akan berusaha menganalisis dan
mengkritisi kepemimpinan yang ada di PUTM, yaitu di jajaran Mudir PUTM. Mudir
di PUTM mempunyai tugas yaitu memimpin PUTM dalam meyelenggarakan pendidikan,
penelitian pengabdian masyarakat, pengembangan Islam, serta mengawasi sistim
kehidupan yang berada di lingkungan PUTM.
Penulis akan mengambil dua sosok yang menjadi pimpinan di PUTM. Pertama kurun
waktu 2003-2009 mudir PUTM dijabat oleh KH. M. Suprapto Ibnu Juraimi. Kedua kurun
waktu 2009-sekarang mudir di jabat oleh Prof. Drs. H. Sa’ad Abdul Wahid. Dalam melaksanakan
tugas sebagai pimpinan di PUTM tentunya ada kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Hal itu wajar-wajar saja. Disini penulis akan berusaha menilai
secara obyektif kedua pimpinan tersebut.
Pada waktu PUTM di pimpin oleh ust. Prapto ada kelebihan dan juga ada
kekurangan. Di antara kelebihannya yaitu :
1.
Beliau selalu berada 24 jam
nonstop di PUTM sehingga beliau tahu betul mengenai kehidupan yang ada di PUTM
ini. kalau ada permasalahan beliau langsung berusaha mengatasinya.
2.
Beliau selalu mengontrol
langsug bagaimana proses belajar yang dilakukan oleh para tholabah. Dengan begitu
seorang pemimpin akan mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh
para santrinya.
3.
Dalam masalah kurikulum,
beliau tidak mau ada intervensi dari pihak manapun. Sehingga semboyan yang
dipegang pada waktu itu adalah “PUTM IS PUTM”
4.
Dalam proses belajar, harus
berinteraksi langsung dengan kitabnya, dan harus sesuai dengan kode-kode yang
sudah ditetapkan oleh PUTM. Sehingga dengan metode tersebut diharapkan output
dari PUTM benar-benar bisa membaca kitab gundul.
Kemudian
dari sisi kekurangannya yaitu antara lain:
1.
Beliau tidak menginginkan
ada pelajaran-pelajaran yang tidak ada hubungannya dengan ke ulamaan. Sehingga santri
bisa dibilang kurang mendapatka mata kuliah umum.
2.
Terlalu mempersuli kepada
santri ketika hendak meminta izin untuk suatu keperluan.
3.
Beliau tidak menginginkan
kerjasama atau MOU kepada universitas lain seperti UMY/UAD.
Pada waktu PUTM di pimpin oleh Ust Saad
juga ada kelebihan dan juga kekurangan. Di antara kelebihannya yaitu:
1.
Beliau lebih bersifat
terbuka, sehingga tidak hanya berkuta pada internal saja.
2.
Beliau membolehkan adanya
organisasi IMM di PUTM, sehingga dengan demikian mahasiswa mampu berkomunikasi
anatar sesame mahasiswa yan lain.
3.
Beliau selalu memberikan
izin pada santri-santri asalkan jelas tujuannya. Hal ini berbeda dengan
jamannya ust Ibnu.
4.
Dalam masalah kurikulum
beliau pandangannya lebih jauh kedepan. Karena tantanga yang akan dihadapi oleh
para santri di era modern ini semakin beragam. Sehingga diharapkan adanya ulama
yang pemikirannya dinamis serta mampu mengikuti perkembangan zaman. Salah satunya
beliau memasukkan mata kuliah bahasa inggris, yang hal ini tidak ada di periode
Ust Ibnu.
5.
Beliau berhasil mengadakan
MOU dengan UMY dan UAD. Karena beliau berfikir bagaimana melahirkan para ulama
yang memiliki ijazah formal.
Kemudian
diantara kekurangannya yaitu:
1.
Beliau tidak selalu berada
di PUTM selama 24 jam, sehingga tidak mengetahui secara langsung bagaimana
kehidupan keseharian para santri.
2.
Beliau kurang berinteraksi
dengan para santri. Sehingga keluhan-keluhan yang ada di bawah beliau kurang responsive.
3.
Jarang mengontrol bagaimana
proses belajar atau myraja’ah yang dilakukan para santri.
Dari beberapa uraian di atas hal yang
paling menonjol pada saat ini yaitu pada periode Ustad Ibnu para santri memang
benar-benar handal dalam membaca kitab gundul yang hal itu berbeda dengan masa
sekarang. Kemudian hal yang paling menonjol dari Ust Saad yaitu PUTM lebih
dikenal di berbagai perguruan tinggi khususnya di wilayah jogja. Karena beliau
mampu mengadakan MOU, yang hal itu membawa perubahan yang cukup besar bagi
PUTM.
Terlepas benar atau tidak apa yang telah
penulis paparkan di atas, ini bukan bermaksud untuk mencari kekurangan hanya
saja kita bisa mengambil pelajaran dari itu semua. Sebagi epilog pada tulisan
yang singkat ini penulis hanya berpesan marilah kita berusaha menjadi pemimpin
yang tanggung jawab. Karena semua kita adalah pemimpin dan akan dimintai
pertanggung jawabannya.
عن ابن
عمر رضي الله عنهما ، قَالَ : سمعت رَسُول الله - صلى الله عليه وسلم - ، يقول : كُلُّكُمْ
رَاعٍ ، وَكُلُّكُمْ مسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتهِ : الإمَامُ رَاعٍ وَمَسْؤولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
، والرَّجُلُ رَاعٍ في أهْلِهِ وَمَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ ، وَالمَرْأةُ رَاعِيَةٌ
في بيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْؤُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا ، وَالخَادِمُ رَاعٍ في مَالِ
سَيِّدِهِ وَمَسؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ ، فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
. مُتَّفَقٌ عَلَيهِ .
Dari Ibnu
Umar ra.berkata , aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Semua kamu adalah
pemimpin dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya.seorang imam itu pemimpin
dan akan bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya, seorang laki-laki juga
pemimpin dalam keluarganya dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya, seorang
perempuan juga pemimpin di rumah suaminya yang akan bertanggung jawab atas
kepemimpinannya, seorang pembantu juga pemimpin uang pada rajanya yang
bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Setiap kamu adalah pemimpin dan
bertanggung jawab terhadaporang-orang yang kamu pimpin.(HR.
Bukhari Muslim)
apa yang mendasari munculnya ide untuk mendirikan PUTM?
BalasHapus