Rabu, 24 April 2013

KEPEMIMPINAN DI PUTM

KEPEMIMPINAN DI PUTM
Oleh Ahmad Syarif
Pada tahun 1968 persyarikatan Muhammadiyah sudah berumur 56 tahun. Para pendiri persyarikatan sebagian besar sudah wafat, sedangkan kader-kadernya sangat kurang, karena sebagian besar pemuda Islam lebih berminat belajar di sekolah/perguruan tinggi umum, padahal persyarikatan Muhammadiayah sangat membutuhkan ulama-ulama yang handal untuk meneruskan cita-cita persyarikatan.
Pada waktu itulah muncul ide untuk mendirikan Pendidikan Ulama Muhammadiyah . maka pada tahun 1968 tepatnya pada tanggal 1 juli 1968 didirikanlah PUTM (Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah).
Ibarat bahtera yang berlayar di lautan ketika hendak menuju pulau yang menjadi tujuan. Bahtera tersebut membutuhkan seorang nahkoda yang akan mengemudikan lajunya bahtera. Nahkoda ini menjadi penggerak kapal yang hendak berlayar untuk menuju sebuah tujuan. Begitu pula PUTM, dalam menjalankan amanah pimpinan untuk mencapai tujuan diperlukan seorang pemimpin yang menjadi penggerak dari pada institusi ini. Dalam struktur organisasi PUTM terdiri atas : 1) Mudir PUTM, 2) Wakil Mudir, 3) Kepala Tata Usaha, 4) Unsur-unsur pelaksana lapangan, yang meliputi Musyrif, dan dosen.
Dalam kesempatan kali ini penulis akan berusaha menganalisis dan mengkritisi kepemimpinan yang ada di PUTM, yaitu di jajaran Mudir PUTM. Mudir di PUTM mempunyai tugas yaitu memimpin PUTM dalam meyelenggarakan pendidikan, penelitian pengabdian masyarakat, pengembangan Islam, serta mengawasi sistim kehidupan yang berada di lingkungan PUTM.
Penulis akan mengambil dua sosok yang menjadi pimpinan di PUTM. Pertama kurun waktu 2003-2009 mudir PUTM dijabat oleh KH. M. Suprapto Ibnu Juraimi. Kedua kurun waktu 2009-sekarang mudir di jabat oleh Prof. Drs. H. Sa’ad Abdul Wahid. Dalam melaksanakan tugas sebagai pimpinan di PUTM tentunya ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hal itu wajar-wajar saja. Disini penulis akan berusaha menilai secara obyektif kedua pimpinan tersebut.
Pada waktu PUTM di pimpin oleh ust. Prapto ada kelebihan dan juga ada kekurangan. Di antara kelebihannya yaitu :
1.      Beliau selalu berada 24 jam nonstop di PUTM sehingga beliau tahu betul mengenai kehidupan yang ada di PUTM ini. kalau ada permasalahan beliau langsung berusaha mengatasinya.
2.      Beliau selalu mengontrol langsug bagaimana proses belajar yang dilakukan oleh para tholabah. Dengan begitu seorang pemimpin akan mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh para santrinya.
3.      Dalam masalah kurikulum, beliau tidak mau ada intervensi dari pihak manapun. Sehingga semboyan yang dipegang pada waktu itu adalah “PUTM IS PUTM”
4.      Dalam proses belajar, harus berinteraksi langsung dengan kitabnya, dan harus sesuai dengan kode-kode yang sudah ditetapkan oleh PUTM. Sehingga dengan metode tersebut diharapkan output dari PUTM benar-benar bisa membaca kitab gundul.
Kemudian dari sisi kekurangannya yaitu antara lain:
1.        Beliau tidak menginginkan ada pelajaran-pelajaran yang tidak ada hubungannya dengan ke ulamaan. Sehingga santri bisa dibilang kurang mendapatka mata kuliah umum.
2.        Terlalu mempersuli kepada santri ketika hendak meminta izin untuk suatu keperluan.
3.        Beliau tidak menginginkan kerjasama atau MOU kepada universitas lain seperti UMY/UAD.
Pada waktu PUTM di pimpin oleh Ust Saad juga ada kelebihan dan juga kekurangan. Di antara kelebihannya yaitu:
1.      Beliau lebih bersifat terbuka, sehingga tidak hanya berkuta pada internal saja.
2.      Beliau membolehkan adanya organisasi IMM di PUTM, sehingga dengan demikian mahasiswa mampu berkomunikasi anatar sesame mahasiswa yan lain.
3.      Beliau selalu memberikan izin pada santri-santri asalkan jelas tujuannya. Hal ini berbeda dengan jamannya ust Ibnu.
4.      Dalam masalah kurikulum beliau pandangannya lebih jauh kedepan. Karena tantanga yang akan dihadapi oleh para santri di era modern ini semakin beragam. Sehingga diharapkan adanya ulama yang pemikirannya dinamis serta mampu mengikuti perkembangan zaman. Salah satunya beliau memasukkan mata kuliah bahasa inggris, yang hal ini tidak ada di periode Ust Ibnu.
5.      Beliau berhasil mengadakan MOU dengan UMY dan UAD. Karena beliau berfikir bagaimana melahirkan para ulama yang memiliki ijazah formal.
Kemudian diantara kekurangannya yaitu:
1.        Beliau tidak selalu berada di PUTM selama 24 jam, sehingga tidak mengetahui secara langsung bagaimana kehidupan keseharian para santri.
2.        Beliau kurang berinteraksi dengan para santri. Sehingga keluhan-keluhan yang ada di bawah beliau kurang responsive.
3.        Jarang mengontrol bagaimana proses belajar atau myraja’ah yang dilakukan para santri.
Dari beberapa uraian di atas hal yang paling menonjol pada saat ini yaitu pada periode Ustad Ibnu para santri memang benar-benar handal dalam membaca kitab gundul yang hal itu berbeda dengan masa sekarang. Kemudian hal yang paling menonjol dari Ust Saad yaitu PUTM lebih dikenal di berbagai perguruan tinggi khususnya di wilayah jogja. Karena beliau mampu mengadakan MOU, yang hal itu membawa perubahan yang cukup besar bagi PUTM.
Terlepas benar atau tidak apa yang telah penulis paparkan di atas, ini bukan bermaksud untuk mencari kekurangan hanya saja kita bisa mengambil pelajaran dari itu semua. Sebagi epilog pada tulisan yang singkat ini penulis hanya berpesan marilah kita berusaha menjadi pemimpin yang tanggung jawab. Karena semua kita adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawabannya.
عن ابن عمر رضي الله عنهما ، قَالَ : سمعت رَسُول الله - صلى الله عليه وسلم - ، يقول : كُلُّكُمْ رَاعٍ ، وَكُلُّكُمْ مسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتهِ : الإمَامُ رَاعٍ وَمَسْؤولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ ، والرَّجُلُ رَاعٍ في أهْلِهِ وَمَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ ، وَالمَرْأةُ رَاعِيَةٌ في بيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْؤُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا ، وَالخَادِمُ رَاعٍ في مَالِ سَيِّدِهِ وَمَسؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ ، فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ . مُتَّفَقٌ عَلَيهِ .
Dari Ibnu Umar ra.berkata , aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Semua kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya.seorang imam itu pemimpin dan akan bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya, seorang laki-laki juga pemimpin dalam keluarganya dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya, seorang perempuan juga pemimpin di rumah suaminya yang akan bertanggung jawab atas kepemimpinannya, seorang pembantu juga pemimpin uang pada rajanya yang bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Setiap kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab terhadaporang-orang yang kamu pimpin.(HR. Bukhari Muslim)

1 komentar: