Selasa, 16 April 2013

PENGALAMAN KULIAH DI ALMAMATER Q TERCINTA (PUTM) Oleh Ahmad Syarif


PENGALAMAN KULIAH DI ALMAMATER Q TERCINTA (PUTM)
Oleh Ahmad Syarif

Persyarikatan Muhammadiyah merupakan sebuah organisasi yang sudah cukup dipandang sebagai oranisasi pelopor adanya pendidikan di Indonesia. Hal ini terlihat dari jumlah lembaga pendidikannya dari taman kanak-kanak hingga sampai perguruan tinggi yang tersebar di seantero republik Indonesia. Muhammadiyah menjadi gerakan ilmu yang mendorong berkembangnya ijtihad masyarakat bangsa dan Negara untu mengantisipasi perubahan sosial yang ada dalam suatu masyarakat.
Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah yang kemudian disebut (PUTM) adalah bagian dari gerakan amal usaha Muhammadiyah yang mempunyai program khusus, yaitu mendidik dan mempersiapkan ulama tarjih Muhammadiyah yang memiliki kompetensi utama dalam mengembangkan keilmuan pada tafaqquh fiddin, keulamaan, dakwah, pendidikan dan kepemimpinan Islami yang dituntut mampu mengintegrasikan ilmu dan agama.
Alhamdulillah penulis pada tahun 2010 diterima di PUTM ini.  hal ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi penulis, dimana di PUTM ini segala fasilitas penulis dapatkan, dari asrama, spp, makan, perluliahan, yang itu semua disubsidi dari PP Muhammadiyah. Dalam menjalani proses pendidikan di PUTM tentunya ada berbagai pengalaman menarik yang tak bisa terlupakan. Pengalaman yang mungkin menjadi kenangan bersejarah yaitu ketika awal-awal penulis mengikuti proses perkuliahan. Di PUTM setiap thalabah dituntut harus bisa. Sebagaimana mata kuliah yang diajarkan ust Syatibi yaitu nahwu sharaf yang dalam proses penyampaiannya itu menggunakan kode-kode yang telah menjadi ciri khas ke PUTM an. Seperti “adapun ini itu” . ust Syatibi yang dikenal dengan SDIT nya (semangat disiplin istiqamah tertib)  selalu memberikan motifasi kepada seluruh thalabah untuk selalu belajar yang giat tekun dan jangan bosan-bosan untuk mengulang mata pelajaran yang sudah diajarkan. Dengan semangat SDIT akhirnya penuis sedikit demi sedikit bisa mengikutinya.
Penulis tidak akan menjelaskan hal ini ( pengalaman pribadi) secara detail dan panjang lebar. Akan tetapi penulis hanya ingin menyampaikan masukan-masukan bagi PUTM yang mungkin ini bisa dipertimbangkan guna mencapai PUTM yang lebih baik.
 Selama belajar di PUTM yang hampir 3 tahun ini ada sedikit ganjalan-ganjalan  bagi penulis. Pihak PUTM dalam menjaga komunikasi terutama komunikasi antara pimpinan  PUTM dan para dosen kurang begitu berjalan baik(bukan tidak baik tapi kurang begitu baik). Penulis bisa mengatakan seperti ini karena penulis mendapatkan masukan langsung dari para dosen. Sebagai contoh yaitu di PUTM tidak ada rapat koordinasi antara para dosen. Hal ini diperlukan agar adanya usulan-usulan dan gagasan yang mencerahkan dari para dosen yang hal ini bisa meningkatkan kualitas proses perkuliahan yang ada di PUTM. Ada beberapa dosen yang mengadu kepada penulis, Bagaimana ini pihak PUTM kok tidak pernah mengadakan rapat atau pertemuan bagi para dosen? Dari sini jelas menunjukkan kurang adanya perhatian dari pihak PUTM untuk mengadakan evaluasi terkait proses perkuliahan yang ada di PUTM.
Lebih dari itu, ketika kemarin waktunya UTS ada sebagian dosen yang belum mendapat surat ataupun pemberitahuan dari pihak PUTM, sehingga dosen yang belum mendapat surat tersebut mengira belum jadwalnya untuk UTS, kemudian kemarin waktu kita izin pulang untuk mengurus SKCK, ada sebagian dosen yang tidak mendapat pemberitahuan, sampai-sampai ada dosen yang sudah sampai PUTM tapi ternyata tida ada mahasiswanya. Kesemuanya ini akan berimplikasi pada kegiatan PUTM baik internal maupun eksternal akan mengalami hambatan dan gangguan hubungan yang mengakibatkan ketidaksesuaian dari apa yang diinginkan PUTM.
Contoh yang lain, penulis membaca di satatuta  buku panduan PUTM, bahwa tujuan dari pada PUTM yaitu membentuk peserta didik menjadi kader ulama dan pemimpin yang berkepribadian Muhammadiyah. Akan tetapi ada dualisme model kurikulum di PUTM yaitu kurikulum UMY dan UAD. Tujuan adanya MOU dengan dua universitas tersebut yaitu untuk saling membantu dalam hal pengembangan dan peningkatan kualitas kader ulama terjih yang menempuh studi di PUTM berdasarkan atas kerjasama yang saling mendukung, melengkapi, meyempurnakan dan menguntungkan kedua belah pihak. Akan tetapi realitanya para alumni yang melanjutkan studi di UMY mereka masih banyak mengambil mata kuliah yang dulunya sudah diambil di PUTM. Hal ini menunjukkan ketidak efisienan, padahal katanya kalau mata kuliah yang sama,  yang sudah di ambil di PUTM tinggal mentrasfer nilai tersebut ke bagian akademik universitas. Dari pengalaman ini PUTM harus mengkaji ulang agar antara mahasiswa, dosen dan pihak PUTM bisa sejalan lurus sesuai apa yang diinginkan PUTM. Sekali lagi ini bukan karena “LIKE AND DISLIKE” akan tetapi demi kebaikan dan kemajuan PUTM di masa yang akan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar