Sabtu, 27 April 2013

WAHAI JIWA.....TANGIO.....................

Saudaraku . . . . . . . . . . . . . . bangunlah!!!!!
Wahai kamu yang tidur, bangunlah,bangkitlah, sudah merasa amankah dirimu dengan siksaan Allah di akhirat kelak?
 Mengapa dirimu masih tetap pada kesombongan?
apa yang kamu banggakan pada dirimu?
Wahai jiwa yang tertidur, bangunlah untuk melaksanakan qiyamul lail, bermunajatlah pada Rabbul Izzati, dimana posisimu saat Allah turun ke langit dunia seraya berfirman  “Siapa yang berdo’a kepada –KU, Niscaya AKU akan mengabulkannya, siapa yang meminta kepada-KU niscaya AKU akan memberinya, dan siapa yang memohon ampun dari-KU niscaya AKU akan  mengampuninya ….”
 Apa yang sedang kita lakukan  saat Allah SWT menyampaikan seruan-Nya ini ? Sayangnya kita sedang lelap mendengkur tertidur, tidakkah kita malu kepada Allah SWT saat Dia turun ke langit dunia sedang kita tidur lelap???
  Coba anda renungkan wahai saudaraku . . .  Rosulullah SAW mendirikan shalat malam hingga kedua kakinya bengkak, padahal segala kesalahannya baik di masa lalu maupun mendatang sudah di ampuni. Dan ketika istrinya ‘aisyah r.a bertanya:  Wahai Rosululloh kenapa engkau melakukan semua ini, padahal kesalahanmu baik di masa lalu maupun masa datang telah diampuni? jawab beliau  “Tidakkah aku boleh menjadi seorang hamba yang bersyukur”?
Wahai saudaraku, mana bukti cintamu kepada Allah, mana bukti ikrar syahadat yang telah kamu tanamkan dalam hati sejak kecil? Apa yang menyebabkan dirimu sombong selama ini, sekali lagi..apa yang kamu banggakan dari dirimu?
Wahai saudaraku, ingatlah ketika gunung meletus, air laut meluap, angin bertiup kencang, siapa yang kita sebut pertama kali? Ketika kita dalam keadaan kebingungan, dalam hutan yang luas, dalam keadaan gelap gulita, siapa yang pertama kali kita sebut wahai saudaraku? Saat kita kekurangan harta benda kepada siapa kita mengadu?  Saat kita tertimpa musibah bertubi-tubi yang maha dahsyat  siapa yang kita sebut pertama kali?
Wahai saudadraku, ketahuilah bahwa Allah swt yang pertama kali disebut, tidak ada yang lain.
“semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya setiap waktu Dia dalam kesibukan” (Ar- Rahman: 29)
Wahai saudaraku, layakkah kita menempati syurga-Nya akan tetapi kita sering bermaksiat kepada-Nya? Layakkah kita mendapat ampunanya, sedangkan  setiap hari kita selalu durhaka kepada-Nya? Layakkah kita mendapat naungan-Nya kelak dihari kiamat sedang kita kerap kali selalu menutup telinga kita untuk tidak mendengar ayat-ayat-Nya? Layakkah kita mendapat kasih sayangnya sedang kita tiap hari selalu mncemooh orang lain, lebih-lebih kepada kedua orangtua..
Wahai saudaraku, sudah saatnya kita memuhasabah diri kita..apakah amalan yang selama ini kita lakukan sudah bisa mendatangkan manfaat kelak di akhirat atau malah mendatagkan madharat bagi kita?
Ya Allah..ampunilah hambamu yang hina ini, yang tak pernah sedetikpun terlepas dari dosa
Ya Allah..hamba yang hina menyadari  tiada artinya diri ini dihadapanmu, tiada Engkau sedikit memerlukan..akan tetapi hamba terus menggantungkan segunung harapan pada-Mu..
Ya Allah…hamba-Mu hanya beribadah sepercik air bagaimana mungkin sepercik air itu dapat memadamkan api neraka-Mu..
Ya Allah..jangan jadikan hamba hina dihadapan hamba-Mu, diri yang tanganya banyak maksiat ini, mulut yang banyak maksiat ini, mata yang banyak maksiat ini, hati yang telah terkotori oleh noda ini, mungkinkah hamba yang hina ini bisa menatap wajah-Mu yang mulia..?
Ya Allah…ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku yang selama ini telah memberi arti dalam kehidupanku, yang telah memberikan motivasi, telah memberikan semangat  untuk bisa berjuang untuk menggapai ridho-Mu..
Ya Allah…ampunilah orang-orang yang telah membimbingku, serta mereka yang telah mencurahkan ilmunya kepada diri yang bodoh ini…
Ya Allah..ampunilah saudara-saudaraku…teman-teman seperjuanganku yang telah bersamaku dalam keadaan suka maupun duka, tersenyum maupun menangis, pahit maupun manis..
Ya Allah..tanamkanlah benih- benih keistoqomahan dalam bongkahan hati ini untuk menjalankan titah dari-Mu, siramilah jiwa ini dengan air embun kesabaran supaya tabah dalam menghadapi derap- derup kehidupan yang fana ini..
Ya Allah..jadikanlah akhir hidup kami ini dalam keadaan khusnul khotimah yang telah Engkau Ridhoi dan pertemukanlah kami dalam bingkai ranah kecintaan kepada-Mu dan dalam kasih sayang-Mu yang berada dalam syurga firdaus-Mu..
Aamiin ya Rabb…

Rabu, 24 April 2013

KEPEMIMPINAN DI PUTM

KEPEMIMPINAN DI PUTM
Oleh Ahmad Syarif
Pada tahun 1968 persyarikatan Muhammadiyah sudah berumur 56 tahun. Para pendiri persyarikatan sebagian besar sudah wafat, sedangkan kader-kadernya sangat kurang, karena sebagian besar pemuda Islam lebih berminat belajar di sekolah/perguruan tinggi umum, padahal persyarikatan Muhammadiayah sangat membutuhkan ulama-ulama yang handal untuk meneruskan cita-cita persyarikatan.
Pada waktu itulah muncul ide untuk mendirikan Pendidikan Ulama Muhammadiyah . maka pada tahun 1968 tepatnya pada tanggal 1 juli 1968 didirikanlah PUTM (Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah).
Ibarat bahtera yang berlayar di lautan ketika hendak menuju pulau yang menjadi tujuan. Bahtera tersebut membutuhkan seorang nahkoda yang akan mengemudikan lajunya bahtera. Nahkoda ini menjadi penggerak kapal yang hendak berlayar untuk menuju sebuah tujuan. Begitu pula PUTM, dalam menjalankan amanah pimpinan untuk mencapai tujuan diperlukan seorang pemimpin yang menjadi penggerak dari pada institusi ini. Dalam struktur organisasi PUTM terdiri atas : 1) Mudir PUTM, 2) Wakil Mudir, 3) Kepala Tata Usaha, 4) Unsur-unsur pelaksana lapangan, yang meliputi Musyrif, dan dosen.
Dalam kesempatan kali ini penulis akan berusaha menganalisis dan mengkritisi kepemimpinan yang ada di PUTM, yaitu di jajaran Mudir PUTM. Mudir di PUTM mempunyai tugas yaitu memimpin PUTM dalam meyelenggarakan pendidikan, penelitian pengabdian masyarakat, pengembangan Islam, serta mengawasi sistim kehidupan yang berada di lingkungan PUTM.
Penulis akan mengambil dua sosok yang menjadi pimpinan di PUTM. Pertama kurun waktu 2003-2009 mudir PUTM dijabat oleh KH. M. Suprapto Ibnu Juraimi. Kedua kurun waktu 2009-sekarang mudir di jabat oleh Prof. Drs. H. Sa’ad Abdul Wahid. Dalam melaksanakan tugas sebagai pimpinan di PUTM tentunya ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hal itu wajar-wajar saja. Disini penulis akan berusaha menilai secara obyektif kedua pimpinan tersebut.
Pada waktu PUTM di pimpin oleh ust. Prapto ada kelebihan dan juga ada kekurangan. Di antara kelebihannya yaitu :
1.      Beliau selalu berada 24 jam nonstop di PUTM sehingga beliau tahu betul mengenai kehidupan yang ada di PUTM ini. kalau ada permasalahan beliau langsung berusaha mengatasinya.
2.      Beliau selalu mengontrol langsug bagaimana proses belajar yang dilakukan oleh para tholabah. Dengan begitu seorang pemimpin akan mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh para santrinya.
3.      Dalam masalah kurikulum, beliau tidak mau ada intervensi dari pihak manapun. Sehingga semboyan yang dipegang pada waktu itu adalah “PUTM IS PUTM”
4.      Dalam proses belajar, harus berinteraksi langsung dengan kitabnya, dan harus sesuai dengan kode-kode yang sudah ditetapkan oleh PUTM. Sehingga dengan metode tersebut diharapkan output dari PUTM benar-benar bisa membaca kitab gundul.
Kemudian dari sisi kekurangannya yaitu antara lain:
1.        Beliau tidak menginginkan ada pelajaran-pelajaran yang tidak ada hubungannya dengan ke ulamaan. Sehingga santri bisa dibilang kurang mendapatka mata kuliah umum.
2.        Terlalu mempersuli kepada santri ketika hendak meminta izin untuk suatu keperluan.
3.        Beliau tidak menginginkan kerjasama atau MOU kepada universitas lain seperti UMY/UAD.
Pada waktu PUTM di pimpin oleh Ust Saad juga ada kelebihan dan juga kekurangan. Di antara kelebihannya yaitu:
1.      Beliau lebih bersifat terbuka, sehingga tidak hanya berkuta pada internal saja.
2.      Beliau membolehkan adanya organisasi IMM di PUTM, sehingga dengan demikian mahasiswa mampu berkomunikasi anatar sesame mahasiswa yan lain.
3.      Beliau selalu memberikan izin pada santri-santri asalkan jelas tujuannya. Hal ini berbeda dengan jamannya ust Ibnu.
4.      Dalam masalah kurikulum beliau pandangannya lebih jauh kedepan. Karena tantanga yang akan dihadapi oleh para santri di era modern ini semakin beragam. Sehingga diharapkan adanya ulama yang pemikirannya dinamis serta mampu mengikuti perkembangan zaman. Salah satunya beliau memasukkan mata kuliah bahasa inggris, yang hal ini tidak ada di periode Ust Ibnu.
5.      Beliau berhasil mengadakan MOU dengan UMY dan UAD. Karena beliau berfikir bagaimana melahirkan para ulama yang memiliki ijazah formal.
Kemudian diantara kekurangannya yaitu:
1.        Beliau tidak selalu berada di PUTM selama 24 jam, sehingga tidak mengetahui secara langsung bagaimana kehidupan keseharian para santri.
2.        Beliau kurang berinteraksi dengan para santri. Sehingga keluhan-keluhan yang ada di bawah beliau kurang responsive.
3.        Jarang mengontrol bagaimana proses belajar atau myraja’ah yang dilakukan para santri.
Dari beberapa uraian di atas hal yang paling menonjol pada saat ini yaitu pada periode Ustad Ibnu para santri memang benar-benar handal dalam membaca kitab gundul yang hal itu berbeda dengan masa sekarang. Kemudian hal yang paling menonjol dari Ust Saad yaitu PUTM lebih dikenal di berbagai perguruan tinggi khususnya di wilayah jogja. Karena beliau mampu mengadakan MOU, yang hal itu membawa perubahan yang cukup besar bagi PUTM.
Terlepas benar atau tidak apa yang telah penulis paparkan di atas, ini bukan bermaksud untuk mencari kekurangan hanya saja kita bisa mengambil pelajaran dari itu semua. Sebagi epilog pada tulisan yang singkat ini penulis hanya berpesan marilah kita berusaha menjadi pemimpin yang tanggung jawab. Karena semua kita adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawabannya.
عن ابن عمر رضي الله عنهما ، قَالَ : سمعت رَسُول الله - صلى الله عليه وسلم - ، يقول : كُلُّكُمْ رَاعٍ ، وَكُلُّكُمْ مسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتهِ : الإمَامُ رَاعٍ وَمَسْؤولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ ، والرَّجُلُ رَاعٍ في أهْلِهِ وَمَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ ، وَالمَرْأةُ رَاعِيَةٌ في بيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْؤُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا ، وَالخَادِمُ رَاعٍ في مَالِ سَيِّدِهِ وَمَسؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ ، فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ . مُتَّفَقٌ عَلَيهِ .
Dari Ibnu Umar ra.berkata , aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Semua kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya.seorang imam itu pemimpin dan akan bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya, seorang laki-laki juga pemimpin dalam keluarganya dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya, seorang perempuan juga pemimpin di rumah suaminya yang akan bertanggung jawab atas kepemimpinannya, seorang pembantu juga pemimpin uang pada rajanya yang bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Setiap kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab terhadaporang-orang yang kamu pimpin.(HR. Bukhari Muslim)

Selasa, 16 April 2013

PENGALAMAN KULIAH DI ALMAMATER Q TERCINTA (PUTM) Oleh Ahmad Syarif


PENGALAMAN KULIAH DI ALMAMATER Q TERCINTA (PUTM)
Oleh Ahmad Syarif

Persyarikatan Muhammadiyah merupakan sebuah organisasi yang sudah cukup dipandang sebagai oranisasi pelopor adanya pendidikan di Indonesia. Hal ini terlihat dari jumlah lembaga pendidikannya dari taman kanak-kanak hingga sampai perguruan tinggi yang tersebar di seantero republik Indonesia. Muhammadiyah menjadi gerakan ilmu yang mendorong berkembangnya ijtihad masyarakat bangsa dan Negara untu mengantisipasi perubahan sosial yang ada dalam suatu masyarakat.
Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah yang kemudian disebut (PUTM) adalah bagian dari gerakan amal usaha Muhammadiyah yang mempunyai program khusus, yaitu mendidik dan mempersiapkan ulama tarjih Muhammadiyah yang memiliki kompetensi utama dalam mengembangkan keilmuan pada tafaqquh fiddin, keulamaan, dakwah, pendidikan dan kepemimpinan Islami yang dituntut mampu mengintegrasikan ilmu dan agama.
Alhamdulillah penulis pada tahun 2010 diterima di PUTM ini.  hal ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi penulis, dimana di PUTM ini segala fasilitas penulis dapatkan, dari asrama, spp, makan, perluliahan, yang itu semua disubsidi dari PP Muhammadiyah. Dalam menjalani proses pendidikan di PUTM tentunya ada berbagai pengalaman menarik yang tak bisa terlupakan. Pengalaman yang mungkin menjadi kenangan bersejarah yaitu ketika awal-awal penulis mengikuti proses perkuliahan. Di PUTM setiap thalabah dituntut harus bisa. Sebagaimana mata kuliah yang diajarkan ust Syatibi yaitu nahwu sharaf yang dalam proses penyampaiannya itu menggunakan kode-kode yang telah menjadi ciri khas ke PUTM an. Seperti “adapun ini itu” . ust Syatibi yang dikenal dengan SDIT nya (semangat disiplin istiqamah tertib)  selalu memberikan motifasi kepada seluruh thalabah untuk selalu belajar yang giat tekun dan jangan bosan-bosan untuk mengulang mata pelajaran yang sudah diajarkan. Dengan semangat SDIT akhirnya penuis sedikit demi sedikit bisa mengikutinya.
Penulis tidak akan menjelaskan hal ini ( pengalaman pribadi) secara detail dan panjang lebar. Akan tetapi penulis hanya ingin menyampaikan masukan-masukan bagi PUTM yang mungkin ini bisa dipertimbangkan guna mencapai PUTM yang lebih baik.
 Selama belajar di PUTM yang hampir 3 tahun ini ada sedikit ganjalan-ganjalan  bagi penulis. Pihak PUTM dalam menjaga komunikasi terutama komunikasi antara pimpinan  PUTM dan para dosen kurang begitu berjalan baik(bukan tidak baik tapi kurang begitu baik). Penulis bisa mengatakan seperti ini karena penulis mendapatkan masukan langsung dari para dosen. Sebagai contoh yaitu di PUTM tidak ada rapat koordinasi antara para dosen. Hal ini diperlukan agar adanya usulan-usulan dan gagasan yang mencerahkan dari para dosen yang hal ini bisa meningkatkan kualitas proses perkuliahan yang ada di PUTM. Ada beberapa dosen yang mengadu kepada penulis, Bagaimana ini pihak PUTM kok tidak pernah mengadakan rapat atau pertemuan bagi para dosen? Dari sini jelas menunjukkan kurang adanya perhatian dari pihak PUTM untuk mengadakan evaluasi terkait proses perkuliahan yang ada di PUTM.
Lebih dari itu, ketika kemarin waktunya UTS ada sebagian dosen yang belum mendapat surat ataupun pemberitahuan dari pihak PUTM, sehingga dosen yang belum mendapat surat tersebut mengira belum jadwalnya untuk UTS, kemudian kemarin waktu kita izin pulang untuk mengurus SKCK, ada sebagian dosen yang tidak mendapat pemberitahuan, sampai-sampai ada dosen yang sudah sampai PUTM tapi ternyata tida ada mahasiswanya. Kesemuanya ini akan berimplikasi pada kegiatan PUTM baik internal maupun eksternal akan mengalami hambatan dan gangguan hubungan yang mengakibatkan ketidaksesuaian dari apa yang diinginkan PUTM.
Contoh yang lain, penulis membaca di satatuta  buku panduan PUTM, bahwa tujuan dari pada PUTM yaitu membentuk peserta didik menjadi kader ulama dan pemimpin yang berkepribadian Muhammadiyah. Akan tetapi ada dualisme model kurikulum di PUTM yaitu kurikulum UMY dan UAD. Tujuan adanya MOU dengan dua universitas tersebut yaitu untuk saling membantu dalam hal pengembangan dan peningkatan kualitas kader ulama terjih yang menempuh studi di PUTM berdasarkan atas kerjasama yang saling mendukung, melengkapi, meyempurnakan dan menguntungkan kedua belah pihak. Akan tetapi realitanya para alumni yang melanjutkan studi di UMY mereka masih banyak mengambil mata kuliah yang dulunya sudah diambil di PUTM. Hal ini menunjukkan ketidak efisienan, padahal katanya kalau mata kuliah yang sama,  yang sudah di ambil di PUTM tinggal mentrasfer nilai tersebut ke bagian akademik universitas. Dari pengalaman ini PUTM harus mengkaji ulang agar antara mahasiswa, dosen dan pihak PUTM bisa sejalan lurus sesuai apa yang diinginkan PUTM. Sekali lagi ini bukan karena “LIKE AND DISLIKE” akan tetapi demi kebaikan dan kemajuan PUTM di masa yang akan datang.